M A S L A H A H
Ditulis : 20 November 2021

Account Officer (AO) merupakan ujung tombak dalam Koperasi Simpam Pinjam (KSP). Oleh karena itu, dia harus pintar mencari dan menciptakan pasar baru sehingga jumlah anggota pembiayaan terus meningkat.
“Account Officer (AO) itu tak ubahnya seperti penyerang depan (striker) dalam permainan bola. Dia harus mampu menciptakan gol seperti Ronaldo. Jangan hanya pintar bawa pola tapi tidak bisa menciptakan gol,” papar H. Abdulloh Sodiq, Dirut Koperasi BMT Maslahah saat memberikan sambutan Pembukaan Pelatihan Karyawan Berbasis SOP di Aula Kantor Pusat Koperasi BMT Maslahah, Sabtu (20 November 2021) .
Selain itu, lanjutnya, seorang AO itu harus pintar menciptakan pasar (creat market) sehingga anggota pembiayaan terus bertambah. Jangan sampai AO itu dikeluhkan oleh RO (remidial officer) karena kinerjanya tidak menghasilkan malah memberikan gerojokan Non Performing Fund (NPF).
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Koperasi BMT Maslahah HM. Dumairi Nor dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan karyawan ini berbasis SOP itu berarti mengajak kepada para karyawan untuk bekerja sesuai dengan rel SOP yang sudah ditentukan jangan sampai belok dan keluar jalur.
“Apabila bekerja SDH sesuai SOP maka segalanya akan menjadi mudah dan tidak akan mengalami kesulitan di kemudian haru . Bila bekerja tidak sesuai SOP seperti pencairan dana pembiayaan di rumah, hal itu berpotensi untuk melakukan pelanggaran,” imbuhnya.
Karena itu, lanjutnya, pelajari SOP dengan sebaik-baiknya supaya dapat bekerja sesuai dengan dan tidak melakukan pelanggaran SOP. Kalau perlu, diadakan ujian SOP bagi para karyawan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan mereka terhadap SOP. Karyawan yang memiliki nilai paling baik dalam ujian SOP dapat dipromosikan untuk naik jabatannya.
Selain itu, dia mengajak para karyawan untuk melihat permasalahan internal yang ada. “Dari sisi aset kita itu sangat bagus tapi dari pembiayaan dan produktivitasnya dalam dua tahun terakhir ini grafiknya ada penurunan. Penurunan pembiayaan itu menunjukkan penyerang atau AO masih belum optimal kinerjanya. Untuk itulah, melalui pelatihan ini diharapkan AO itu dapat meningkatkan kinerjanya.